Jumat, 17 Oktober 2025

Babinsa Koramil 429-15/Pasir Sakti Bersama Komunitas SCT Galang Dana


PRAMUDYAFM, LAMPUNG TIMUR - Babinsa Koramil 429-15/Pasir Sakti Kodim 0429/Lamtim Serda Nurdin bersama komunitas SCT (Sosial Coorfination Team) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan menggelar kegiatan galang dana, Jum'at (17/10/2025).

Penggalangan dana dilakukan rencana akan diberikan kepada M. Muslim (40) warga RT/RW : 022/004, Dusun IV, Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti di diagnosa sakit infeksi paru-paru selama yang dideritanya selama lebih kurang 1 Tahun 7 Bulan.

Kegiatan galang dana ini dilaksanakan di Jln. Lintas Timur Sumatera selain Babinsa juga diikuti oleh komunitas SCT serta warga masyarakat.

Serda Nurdin menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan solidaritas TNI terhadap masyarakat yang membutuhkan.

"Sebagai aparat teritorial, kami merasa terpanggil untuk membantu masyarakat yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan meringankan beban hidup terutama bagi keluarga Bapak Muslim", kata Babinsa.

Lebih lanjut Babinsa menambahkan, nantinya dana yang terkumpul dari kegiatan penggalangan akan disalurkan langsung kepada pihak yang berhak menerima.

"Semoga nanti dana yang sudah terkumpul dapat bermanfaat sedikit membantu meringankan beban hidup serta memenuhi kebutuhan sehari-hari pada saat melakukan pengobatan rencananya di RSUD Mardi Waluyo Metro", imbuhnya.

Penggalangan dana selain untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu penting, membangun komunitas yang peduli, juga diharapkan mendorong perubahan sosial dan memberi bantuan kepada individu, kelompok, atau lingkungan yang membutuhkan.

Sumber : Pendim0429/Lamtim

Kamis, 16 Oktober 2025

Bersama Warga, Babinsa Koramil 429-08/Raman Utara Gotong Royong Pengecoran Jalan



PRAMUDYAFM, LAMPUNG TIMUR---Keberadaan Babinsa tidak hanya sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai sahabat dan penggerak semangat gotong royong di tengah masyarakat desa binaan.

Hal itu ditunjukkan oleh Babinsa Koramil 429-08/Raman Utara, Kopda Agus Purwadi  saat dirinya bersama warga mengerjakan pengecoran bahu jalan 50 meter di Dusun VI Desa Raman Aji, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Rabu (15/10/2025) malam.

Dengan penuh ketulusan, Kopda Agus Purwadi bersama warga bahu-membahu turut mengaduk semen. Meski malam hari, suasana tetap penuh keakraban dan kebersamaan.

“Sebagai Babinsa, sudah menjadi kewajiban kami untuk selalu hadir di tengah warga. Dimana ada masyarakat yang membutuhkan, di situlah TNI berada. Ini juga bagian dari penguatan hubungan kekeluargaan antara Babinsa dan masyarakat,” tutur Kopda Agus.

Sementara itu, warga mengaku senang dan terbantu dengan hadirnya Babinsa yang selalu sigap mendampingi setiap kegiatan di desa.

Kebersamaan seperti ini menjadi modal ⁰ppenting dalam mempererat hubungan TNI dengan rakyat. Bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memperkuat persatuan, rasa saling peduli, dan gotong royong demi kemajuan desa.

(Sumber ; Pendim 0429/Lamtim

Selasa, 14 Oktober 2025

Babinsa 429-03/Margatiga Hadiri Penyuluhan dan Penyerahan Sertifikat Program PTSL



PRAMUDYAFM, LAMPUNG TIMUR ---Tanah merupakan salah satu aset yang sangat berharga yang seringkali menimbulkan masalah baik sekarang maupun yang akan datang bagi pemiliknya. 

Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap(PTSL) ini bermaksud mengurangi dan mencegah sengketa konflik pertanahan dengan tujuan untuk mempercepat pemberian kepastian hukum dan perlindungan hukum hak atas tanah masyarakat serta untuk kemakmuran masyarakat.

Hal itu disampaikan Babinsa Koramil 429-03/Margatiga Kodim 0429/Lamtim Serka Slamet Riyanto saat menghadiri Penyuluhan sekaligus penyerahan 620 sertipikat program PTSL di Balai Desa Gedung Wani Timur, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten setempat, Selasa (14/10/2025).

Turut hadir Kepala Desa Gedung Wani Timur Wakid Lukman beserta perangkat, petugas dari BPN Kabupaten Lampung Timur Endah Kurniati, Bhabinkamtibmas dan Tokoh Masyarakat setempat.

Serka Slamet Riyanto berpesan agar masyarakat yang mendapat sertifikat tersebut dapat menjaganya sebaik mungkin dan jangan sampai hilang.

“Agar tidak terjadi masalah seharusnya dapat dikelola secara aman tanpa adanya persengketaan yang mungkin saja terjadi dan ini sangat penting sebagai dasar bukti kepemilikan tanah yang sah yang berkekuatan hukum,” ujarnya.

“Pembagian PTSL ini merupakan hal yang mutlak bagi masyarakat, seterimanya surat tanah warga tentunya sudah merasa tenang karena sudah mempunyai pegangan hak dan kepemilikan sendiri,” imbuhnya

Lebih lanjut dikatakannya, melalui penyuluhan ini diharapkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat dalam proses pengurusan pendaftaran tanah, sehingga masyarakat dapat melaksanakan pendaftaran tanah untuk memperoleh perlindungan dan kepastian hukum atas hak-haknya.

Sumber : Pendim 0429/Lamtim

Minggu, 12 Oktober 2025

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir Terima Lencana Kehormatan dari Gubernur Jatim



PRAMUDYAFM, SURABAYA--Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, menerima Lencana Kehormatan Provinsi Jawa Timur “Jer Basuki Mawa Beya” dari Gubernur Jawa Timur, pada puncak peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur, sebagai bentuk apresiasi atas jasa dan prestasi luar biasa Akhmad Munir dalam memajukan dunia pers nasional serta kontribusinya yang nyata terhadap pembangunan komunikasi publik dan penguatan nilai-nilai kebangsaan, khususnya bagi masyarakat Jawa Timur.

"Lencana Jer Basuki Mawa Beya merupakan penghormatan bagi tokoh yang telah memberi sumbangsih besar bagi Jawa Timur, baik dalam bidang sosial, budaya, maupun komunikasi publik. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menilai Bapak Akhmad Munir sebagai figur pers nasional yang turut mengharumkan nama daerah,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, mewakili Gubernur Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Akhmad Munir yang akrab disapa Cak Munir menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang tinggi atas kepercayaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Penghargaan ini saya persembahkan untuk seluruh insan pers Indonesia yang terus berjuang menjaga marwah jurnalistik yang profesional dan berintegritas. Jawa Timur selalu menjadi tanah yang subur bagi lahirnya jurnalis tangguh dan idealis,” ungkap Cak Munir.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penghargaan tersebut menjadi pengingat akan pentingnya peran pers dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berdaya kritis.

"Pers harus terus berjuang untuk menegakkan kebenaran dan menjaga nalar publik. Keberhasilan, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa tidak mungkin dicapai tanpa pengorbanan dan dedikasi—sejalan dengan makna luhur semboyan Jer Basuki Mawa Beya,” tambahnya.

Tentang Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya

“Jer Basuki Mawa Beya” adalah penghargaan lencana kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada individu atau lembaga yang memiliki jasa dan prestasi luar biasa yang bermanfaat besar bagi kemajuan dan kesejahteraan Provinsi Jawa Timur.

Semboyan ini berasal dari falsafah Jawa yang berarti “keberhasilan membutuhkan pengorbanan” atau “kesejahteraan harus dengan biaya”.

Secara harfiah,

“Jer” berarti seharusnya,

“Basuki” berarti kebahagiaan atau kesejahteraan, dan

“Mawa Beya” berarti butuh biaya atau pengorbanan.

Makna mendalam dari semboyan tersebut mengajarkan bahwa setiap cita-cita, keberhasilan, dan kebahagiaan hanya dapat dicapai melalui kerja keras, pengorbanan, serta kesungguhan, baik dalam bentuk tenaga, pikiran, maupun pengabdian.

Pemberian Lencana “Jer Basuki Mawa Beya” didasarkan pada Keputusan Gubernur Jawa Timur, dengan tujuan untuk mengapresiasi dedikasi dan kontribusi positif seseorang dalam pembangunan daerah dan kemajuan masyarakat Jawa Timur.

Tahun lalu beberapa penerima penghargaan ini ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, serta Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.

Cak Munir pernah menjabat sebagai Ketua PWI Jawa Timur selama dua periode serta Ketua Bidang PWI sebelum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat untuk periode 2025–2030.

Lahir di Sumenep, Madura Cak Munir berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Jember (UNEJ) dan memulai karir sebagai wartawan di Suara Akbar Jember. (*)

Puncak Begawei Adat Lampung: Enam Tokoh Adat Dilantik Jadi Suttan, Warisan Leluhur Dijaga



PRAMUDYAFM, LAMPUNG TIMUR--Kemeriahan mewarnai puncak acara Begawei Adat Lampung Buay Nu'at Kedaton Induk yang digelar di Sesat Agung Balai Adat Buay Nu'at Kedaton Induk. Acara ini menjadi momen sakral dengan penobatan enam tokoh adat sebagai penyimbang adat yang menyandang gelar Suttan.

Keenam tokoh tersebut adalah Suttan Kanjeng Tuan Agung, Suttan Rajo Pasaie, Suttan Penyimbang Adat, Suttan Rajo Inten, Suttan Guruw Alam, dan Suttan Rajo Kiwah. Pelantikan ini menandai babak baru bagi para Suttan dalam mengemban amanah adat.

Suttan Rajo Yang Tuan, Ketua Panitia Gawei , menjelaskan bahwa acara puncak ini adalah kulminasi dari serangkaian prosesi Begawei Adat yang telah berlangsung selama beberapa hari.

"Alhamdulillah, prosesi gelar adat sudah melewati beberapa tahapan dan tibalah hari ini acara puncaknya yaitu acara mapadun," ujarnya dengan rasa syukur, Minggu (12/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Suttan Rajo Yang Tuan menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Mari kita sama-sama menjaga dan menjunjung selalu adat istiadat, khususnya kita Lampung lama atau pribumi, yang mana kita mendapatkan warisan dari para leluhur atau yang disebut dengan 'appauw tuyuk'.

"Kita sama-sama menjaganya dan selalu melestarikan," imbaunya dengan penuh semangat.

Ia juga menekankan bahwa adat dan budaya adalah warisan berharga yang bertujuan untuk kebaikan kehidupan bermasyarakat. 

"Jangan sampai nanti setelah dilantik atau mendapatkan gelar Suttan membuat kita menjadi sombong bahkan berbuat yang kurang baik." Pesan Suttan Rajo Yang Tuan Dengan nada bijak

Acara Begawei Adat ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya Lampung. 

Semangat kebersamaan dan gotong royong dalam menjaga adat istiadat diharapkan terus membara di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Lampung lama (Pribumi). 

(ril)

 
Kode AdSense Anda